"SINGGAH KI DISINI ABSEN BOSS.....!!

"SINGGAH KI DISINI ABSEN BOSS.....!!

SEKRETARIAT ALUMNI UNIKA ATMAJAYA MAKASSAR

SEKRETARIAT ALUMNI UNIKA ATMAJAYA MAKASSAR

Rabu, 22 Desember 2010

Perampokan Dekat Katedral Dicurigai Terkait Terorisme

Mamoto: Penyelidikan harus menyeluruh dan cermat 
Perampokan Dekat Katedral Dicurigai Terkait Terorisme


Manado, KOMENTAR
Aksi perampokan dengan senjata tajam yang terjadi di halaman samping kiri Gereja Katolik Hati Tersuci Maria Katedral Manado, Senin (20/12) lalu, patut diwaspadai. Bukan apa-apa, sebab kasus yang menimpa Maria Yulistiawati (39) hingga menderita luka bacokan, bukanlah perampokan biasa, namun dicurigai terkait terorisme.
Kecurigaan ke arah itu, tu-rut diakui Brigjen Pol Dr Ben-ny Jozhua Mamoto. Dia meni-lai perlunya dilakukan penye-lidikan atas dugaan tersebut. Mamoto yang merupakan sa-lah satu anggota tim yang sem-pat dilibatkan dalam upaya meringkus teroris di Aceh, termasuk membongkar aksi perampokan di Medan, meni-lai perlu dilakukan penyeli-dikan menyeluruh dan cer-mat. “Aksi nekat tersebut sebelumnya jarang terjadi di Manado. Ini patut diwaspadai adanya keterlibatan jaringan terorisme,” ujarnya kepada koran ini, kemarin (21/12).
Lebih lanjut, Mamoto yang kini tengah bertugas di India memaparkan, berbagai ke-mungkinan harus dipertim-bangkan.” Identifikasi terha-dap pelaku, sumber kebocoran info tentang keberadaan uang, korban dan banyak hal patut diduga,” paparnya.
Di sisi lain, jebolan S3 UI ini juga menilai partisipasi ma-syarakat sangat diperlukan untuk percepatan pengung-kapan, khususnya apabila pelaku berasal dari luar Ma-nado. “Kini biarkan aparat ke-polisian Sulut yang melak-sanakan tugasnya untuk mengungkapkannya,” pung-kasnya.
Secara terpisah, Kapolresta Manado Kombes Polisi Drs Aridan J Roeroe ketika dikon-firmasi menyatakan, kemung-kinan keterlibatan jaringan terorisme terkait kasus pe-rampokan ini bisa saja terjadi. Namun, pihaknya belum bisa memastikan opini dan dugaan masyarakat terhadap kasus itu. “Mengenai pelaku yang diduga terlibat jaringan tero-ris, pihak kepolisian belum bisa memastikan. Karena tim yang ditugaskan untuk meng-ungkap kasus tersebut se-dang menjalankan tugasnya di lapangan. Akan tetapi ke-curigaan perampokan ini ter-kait jaringan teroris bisa saja benar. Dan ini sangat kami waspadai, namun kepastian-nya harus menunggu hasil penyelidikan,” ungkap Roeroe.
Pihaknya pun mengimbau masyarakat mau pun media massa, agar tidak memun-culkan opini atau pembe-ritaan dengan berbagai du-gaan, karena itu dapat me-ngganggu pekerjaan polisi.
Sementara Kasubag Humas AKP Markus Sambodeside menambahkan, polisi sedang melakukan identifikasi terha-dap jenis sepeda motor yang digunakan pelaku. “Selanjut-nya akan dikoordinasikan dengan pihak Samsat, untuk mencari tahu siapa pemi-liknya,” ujarnya.
Sebelumnya, aksi peram-pokan yang sempat disak-sikan sejumlah pekerja dan petugas keamanan gereja tersebut, langsung ditanggapi pihak kepolisian. Malam harinya sekitar pukul 22.30 WITA, aparat Polresta Manado langsung mendatangi TKP, menggali informasi dari se-jumlah saksi mata. Di TKP, terlihat Kasat Reskrim Kom-pol Asep Dharmawan, yang baru saja dilantik beberapa jam setelah peristiwa tersebut terjadi, memberikan petunjuk kepada anggota buser untuk melakukan pengejaran ter-hadap keempat pelaku, yang menurut informasi saksi, melarikan diri lewat Jalan Toar.
Di sisi lain, Kapolda Sulut Brigjen Polisi Carlo Brix Tewu kepada wartawan di Mapolda Sulut, Selasa (21/12) kema-rin, memastikan jajaran kepo-lisian akan langsung meng-ungkap kasus ini. “Kami telah melakukan evaluasi kasus untuk mempercepat pengung-kapannya,” ungkap Tewu.
Namun dikatakan, untuk kasus tersebut tetap dita-ngani Polresta Manado. “Sete-lah kita evaluasi bersama, untuk kasus tersebut akan disampaikan oleh Kapolresta Manado,” ujarnya.
Seperti diketahui, Senin (20/12) lalu, warga Manado dihe-bohkan dengan aksi peram-pokan di siang bolong dengan menggunakan senjata tajam yang terjadi di kawasan Jalan Sam Ratulangi, tepatnya di halaman Gereja Katedral Hati Tersuci Maria Manado. Selain berhasil menggondol uang Rp 150 juta, perampokan dengan menggunakan sepeda motor ini juga melukai Maria Yulistiawati (39) yang kini menjalani pera-watan intensif di RS Prof dr RD Kandou.(jim/req/kis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar