Masyarakat Amankan Gereja
Jumat, 24 Desember 2010 | 02:35 WIB

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Polisi wanita yang tergabung dalam Satuan Barisan Motor Polda Metro Jaya turut serta dalam Apel Pasukan Pengamanan Natal 2010 dan Tahun Baru 2011 di Halaman Monas, Jakarta, Kamis (23/12). Apel ini diikuti 190 personel TNI, 3.538 personel Polda Metro Jaya, 208 personel Mabes Polri, serta 458 personel gabungan ormas, dinas perhubungan, satuan polisi pamong praja, dan pramuka.
Demikian hasil pemantauan Kompas di berbagai penjuru Indonesia, Kamis (23/12). Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk menjamin keamanan perayaan Natal di 1.619 gereja dan tempat ibadah umat Kristiani di Jakarta. ”Ormas Islam juga menjadi bagian dalam pengamanan Natal,” ujarnya.
Beberapa gereja, seperti GPIB Immanuel, Jakarta Pusat, dan HKBP Rawamangun, disisir petugas. Demikian juga di beberapa wilayah seperti Papua dan Kalimantan. Sementara itu, di Gereja St Antonius Padua Jakarta Timur dan Gereja Maria Kusuma Karmel pengamanan dilakukan oleh panitia Natal, polisi, dan masyarakat sekitar.
Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia Persekutuan Gereja- Gereja di Indonesia Jeirry Sumampow mengatakan, jemaat yang datang ke gereja tidak perlu membawa barang berlebihan juga tas untuk memudahkan pemeriksaan.
Di Jawa Tengah dan Bali, terorisme menjadi perhatian utama. Selain buruknya cuaca, teror ancaman bom di Jawa Tengah menjadi perhatian polisi, demikian dikatakan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Edward Aritonang. Mengenai ancaman terorisme, kata Edward, pihaknya sudah dihadapkan pada ancaman nyata, seperti bom yang pada 7 Desember lalu ditemukan di depan kantor Kepolisian Sektor Pasar Kliwon, Solo. Pada hari yang sama juga, ada bom rakitan yang meledak di Gereja Katolik Kristus Raja Wilayah Gawok, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.
Sejumlah pendeta dari Sinode Gereja Kristen melontarkan kekhawatiran jika umat yang hendak berdoa pada malam Natal justru bakal menangkap kesan mencekam karena melihat banyak polisi berseragam.
Di Bali, Detasemen Khusus 88 dikerahkan. Menurut Wakapolda Bali Brigjen (Pol) Komang Udayana, Kamis, polisi menjaga obyek wisata dan hotel. Sementara untuk gereja, pengamanan melibatkan Gegana.
Di Banten, Kepala Kepolisian Daerah Banten Brigjen (Pol) Agus Kusnadi mengatakan, sasaran pengamanan khusus meliputi gereja, tempat ibadah, dan lokasi wisata. Polisi juga mengadakan sterilisasi tempat ibadah untuk mengantisipasi ancaman bom.
Inspektur Jenderal Bekto Suprapto, Kepala Polda Papua, mengatakan, kepolisian sektor harus bersikap waspada dan merangkul warga setempat dalam pengamanan wilayah.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Utara Ajun Komisaris Besar Benny Bela mengatakan, polisi serius mengamankan Natal menyusul sejumlah aksi perampokan dan perampasan oleh penjahat belakangan ini.
Sejumlah gereja juga telah melakukan pengamanan sendiri terhadap aksi kejahatan dan teroris. Di Gereja Getsemani Sario Kotabaru, misalnya, pengamanan dilakukan oleh warga setiap malam secara bergantian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar