NATAL 2010
Indahnya Kebersamaan yang Sederhana....
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
Jumat, 24 Desember 2010 | 18:41 WIB

Inggried Dwi W
Petugas parkir di Masjid Istiqlal bertugas mengatur kendaraan jemaat yang akan melakukan Misa Malam Natal dan Misa Natal di Gereja Katedral. Seluruh kendaraan jemaat diparkir di area parkir Masjid Istiqlal.TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com - Para petugas parkir di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, tampak sibuk, sejak menjelang sore, Jumat (24/12/2010). Kesibukan mereka bukan karena umat Muslim yang akan melakukan ibadah di masjid terbesar di Asia Tenggara itu, melainkan karena para umat Katolik yang berdatangan untuk melakukan ibadah Misa Malam Natal di Gereja Katedral.

Saya sudah 20 tahun di sini dan sejak itu, kalau malam Natal dan hari Natal, jemaat yang mau misa sudah parkir di sini.
-- Sulaeman

Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal terletak berhadap-hadapan. Disinilah indahnya kebersamaan itu. Setiap tahunnya, lahan parkir di Masjid Istiqlal dijadikan lokasi parkir bagi jemaat yang akan beribadah Misa Natal di Gereja Katedral.
Sulaeman, petugas parkir yang sudah bertugas lebih dari 20 tahun di Masjid Istiqlal mengungkapkan, hal itu sudah terjadi sejak awal dia mengabdi.
"Saya sudah 20 tahun di sini dan sejak itu, kalau malam Natal dan hari Natal, jemaat yang mau misa sudah parkir di sini," katanya, ditemui saat bertugas mengatur parkir kendaraan jemaat Gereja Katedral.
Tarif parkir diberlakukan secara normal, Rp 2.000. "Tapi, ada juga yang memberi lebih, ya, jadi rezeki juga buat kami," ujarnya.
Menurutnya, pada perayaan Natal setiap tahunnya belasan petugas parkir Istiqlal dikerahkan.
"Biar lancar, jadi yang mau ibadah juga tidak risau memikirkan parkir dan hal lain yang mengganggu," kata Sulaeman.
Tugas ini, selain mendatangkan rezeki, diakui Sulaeman, bagian dari toleransi antarumat beragama yang dilakukan secara nyata. Para petugas parkir di Masjid Istiqlal seluruhnya Muslim.
"Tetapi, kami sudah sepakat untuk membagi tugas selama 24 jam membantu saudara-saudara kita yang mau beribadah. Semoga tahun ini dan tahun-tahun berikutnya semua berjalan lancar dan aman," tambah Sulaeman.
Kejadian bom Natal sekian tahun lalu, kata Sulaeman, turut mengusik hatinya. Pada malam saat kejadian itu, ia mengaku tengah bertugas. Ia berharap, kejadian memilukan itu tak akan terulang lagi dan merusak keindahan yang sudah berjalan.
Petugas parkir lainnya, Ronald, juga mengungkapkan hal yang sama. Sudah dua tahun ini ia bertugas mengatur parkir kendaraan jemaat yang akan beribadah di Katedral.
"Saya merasakan, inilah bagian dari toleransi kita kepada umat agama lainnya. Paling tidak, membantu kelancaran mereka," kata Ronald.
Tak hanya Sulaeman dan Ronald. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan ibadah misa Malam Natal dan misa Natal, ratusan orang dari sejumlah organisasi kemasyarakatan dan anggota Pramuka juga diterjunkan. Tugas mereka sederhana, hanya membantu jemaat menyeberang menuju gereja. Tapi, di balik kesederhanaan tugas itu ternyata terselip sejuta makna.
Editor: LatiefDibaca : 586
Tidak ada komentar:
Posting Komentar